Bahan Belajar Kristen Online dapatkan di:live.sabda.org

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PELITAKU

Kaidah dan Pemakaian Bahasa

Kalimat Tanpa Objek atau Pelaku

Penulis: Lie Charlie

Kalimat "Ibu Aminah sudah melahirkan" dianggap sempurna walaupun tidak mengandung objek. Kalimat ini malah akan terkesan lucu atau tersinyalir mengejek jika dibubuhi objek, "Ibu Aminah sudah melahirkan anak", karena tidak lazim. [block:views=similarterms-block_1] selengkapnya... about Kalimat Tanpa Objek atau Pelaku

Ibadah dan Ibadat

Apa yang membedakan kata ibadah dengan ibadat? Cara yang paling gampang tentu dengan meraih kamus dan melihat apa yang dikatakan kamus tentang kedua kata tersebut. Maka cobalah membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga pada halaman 415. Pada halaman pertama dari daftar huruf I itu, kita langsung bertemu dengan kedua kata tersebut.

Baik ibadah maupun ibadat sepertinya bisa saling menggantikan. Pada lema ibadah, tercantum salah satu artinya ialah "ibadat". Demikian pula sebaliknya. Tapi benarkah keduanya bisa saling menggantikan? Belum tentu! Coba lihat pengertian lain yang ditawarkan oleh KBBI yang ukurannya memang besar itu. selengkapnya... about Ibadah dan Ibadat

Lugas, Baku, dan Indah

ANDAI saja semua karya tulis yang dipublikasikan (surat kabar, buku, novel, pamflet, teks pidato presiden, dan lain-lain) selalu berkarakter lugas, baku, dan indah. Maka, kapasitas berbahasa masyarakat kita akan terus terasah, selain kian pintar. Betapa tidak, karena setiap naskah akan menjadi media bacaan menarik, informatif, dan inspiratif. selengkapnya... about Lugas, Baku, dan Indah

Penerbit dan Anak Perusahaannya

Masih berkenaan dengan tulisan mengenai bibliografi sebelum ini, ternyata ada juga informasi lain yang bisa memusingkan pencantuman bibliogafi. Kali ini menyangkut masalah nama penerbit. selengkapnya... about Penerbit dan Anak Perusahaannya

"Rp" Itu Bukan Singkatan

Bahasa Indonesia sesungguhnya adalah bahasa yang mudah dipelajari dan mudah dipakai. Buktinya hingga saat ini digunakan oleh lebih dari 100 juta orang -- paling tidak di Nusantara ini -- belum lagi orang asing yang makin banyak berbahasa Indonesia dengan lancar. Sayangnya, banyak yang kurang peduli terhadap aturan mainnya, terutama dalam penggunaan tanda baca. Contohnya, beberapa iklan di bawah ini yang tayang di sebuah harian nasional.

Iklan 1: "Rp. 1000,-/ ekor -- Festival Bebek Panggang" selengkapnya... about "Rp" Itu Bukan Singkatan

Translasi Berdimensi Budaya

Oleh: Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.

Pernahkah Anda merasa sangat geli dan kemudian tertawa sendiri di dalam hati ketika mendengar seseorang menerjemahkan bentuk kebahasaan tertentu dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia?

Demikian sebaliknya, terjemahan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Kemudian, translasi frasa, translasi kata, translasi ungkapan, dan translasi idiom dalam bahasa-bahasa daerah yang ada di bumi Nusantara. selengkapnya... about Translasi Berdimensi Budaya

Setop Menulis Stop!

Oleh: Davida Dana

Seorang penulis memiliki beberapa sahabat yang harus ada ketika sedang menulis. Salah satu sahabat yang mutlak dimiliki penulis adalah kamus. Jika di Indonesia, maka yang mutlak ada yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bersahabat dengan kamus dapat menambah perbendaharaan pemilihan kata agar kita dapat lebih variatif lagi ketika menulis. Dengan pemilihan kata yang tepat dan variatif, proses menulis pun bisa lebih menyenangkan. selengkapnya... about Setop Menulis Stop!

Penggunaan dan Tata Tulis Ejaan: Pelafalan, Pemakaian Huruf, dan Pemisahan Suku Kata

Dasar yang paling baik untuk melambangkan bunyi ujaran atau bahasa adalah satu bunyi ujaran yang membedakan arti dilambangkan dengan satu lambang tertentu. Lambang yang dipakai untuk mewujudkan bunyi ujaran itu biasa disebut huruf. Dengan huruf-huruf itulah manusia dapat menuliskan gagasan yang semula hanya disampaikan secara lisan. selengkapnya... about Penggunaan dan Tata Tulis Ejaan: Pelafalan, Pemakaian Huruf, dan Pemisahan Suku Kata

Luluhnya "P" Sehabis "Me-"

Oleh: Sally Pattinasarany

Akhir-akhir ini kita dibingungkan oleh kata mempunyai dan memunyai. Media massa pun dibuatnya begitu. Lihat artikel di Pikiran Rakyat, 18 Oktober 2002 (Pimpinan Harus Selalu Harmonis) dan terbitan 1 Juli 2002 (Memberantas Pencucian Uang). Pada artikel pertama, terdapat kalimat: "... meminta agar warga Bandung memunyai perhatian ...." Sedangkan pada artikel kedua, ada kalimat: "... sebaliknya, Singapura sendiri mempunyai semacam kebijakan ...." selengkapnya... about Luluhnya "P" Sehabis "Me-"

Pages

Komentar

Subscribe to Kaidah dan Pemakaian Bahasa